السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB MASJID
HADITS KE 200 :
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ : ( أَمَرَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِبِنَاءِ اَلْمَسَاجِدِ فِي اَلدُّورِ وَأَنْ تُنَظَّفَ وَتُطَيَّبَ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَ إِرْسَالَهُ
‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan untuk membangun masjid di kampung-kampung dan hendaknya dibersihkan dan diharumkan. Riwayat Ahmad Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi menilainya hadits mursal.
MAKNA HADITS :
Nabi (s.a.w) amat mementingkan sholat yang merupakan rukun Islam yang kedua. Dalam hal itu, baginda memerintahkan membangun masjid dan tempat untuk mengumandangkan azan. Baginda memerintahkan supaya setiap daerah dan kota mesti dibangun sebuah masjid untuk mendirikan sholat lima waktu dalam sehari semalam. Baginda memerintahkan membangun masjid besar untuk melaksanakan sholat Jum’at yang dapat menampung seluruh penduduk kota yang ada.
Mengingat surau-surau yang ada di setiap daerah kadang kala kurang
diperhatikan kebersihannya, Nabi (s.a.w) memerintahkan agar setiap masjid dan surau dibersihkan dan diberi wewangian, begitu pula dengan masjid besar. Nabi (s.a.w) di sini mengungkapkan kota dengan istilah al-Dur, sedangkan daerah yang merupakan bagian dari kota) disebut dengan istilah al-Dar.
FIQH HADITS :
1. Disyariatkan membangun surau di setiap kampung dan menggunakannya sebagai tempat beribadah dan sholat berjamaah lima waktu agar penduduk setempat tidak ketinggalan untuk mendapat keutamaan pahala berjamaah, karena kedudukan tempat tinggal mereka yang berjauhan dengan masjid besar.
2. Dianjurkan membersihkan masjid-masjid dari kotoran.
3. Dianjurkan memberikan wewangian yang sewajarnya untuk masjid.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..