PERTANYAAN :
Assalamualaikum Ustadz..
Bagaimana hukumnya mepergunakan daging kurban untuk acara walimahan?
JAWABAN :
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..
Daging kurban wajib disedekahkan dalam keadaan mentah dan boleh mudhahhi memakan sebagiannya, kecuali jika kurban itu dinadzarkan (kurban wajib), maka harus disedekahkan keseluruhannya.
والفرض بعض اللحم لوبنزر# وكل من المندوب دون النذر) متن زبد ابن رسلان ج 1 ص: -136 )
Wajib (dalam kurban sunnah) mensedekahkan sebagian dagingnya walaupun sedikit dan makanlah dari kurban sunnah bukan kurban nadzar.
ويشترط فى اللحم ان يكون نيأ ليتصرف فيه من يأخذه بما شاء من بيع وغيره (الباجورى جز 2 ص : 302)
Disyaratkan untuk daging dibagikan dengan mentah agar sipenerima bebas mentasarufkan dengan sekehendaknya apakah dijual atau yang lain.
Dlm kitab ianatuttolibin juz 2, hal.333 :
ويجب التصدق ولو على فقير واحد بشيء نيئا ولو يسيرا من المتطوع والأفضل التصدق بكاه الا لقما يتبرك باكلها. وقوله نيئا اى ليتصرف فيه المسكين بما شاء من بيع وغيره فلا يكفي جعله طعاما ودعاء الفقير اليه لان حقه في تملكه لا في اكله
Disebutkan dlm kitab Albajuri juz 2, hal 302 :
قوله ويطعم حتما اي وجوبا قوله من الا ضحية المتطوع بها اي من لحمها لا من غيره كالجلد والكرش ويشترط في اللحم ان يكون نيئا لتصرف فيه من يأخذه بما شاء من بيع وغيره………. الفقراء والمساكين
Adapun yang berhak menerima daging qurban adalah orang faqir sebgaimana yang dijelaskan oleh al-Qur’an :
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ (الحج : 27 )
Maka makanlah sebagian daripadanya dan berikanlah (sebagian yang lain) untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.
Ijtihad para fuqaha’ tentang pembagian daging qurban ini setidaknya ada tiga pendapat :
(1) Disedekahkan seluruhnya kecuali sekedar untuk lauk-pauk
(2) Dimakan sendiri separo dan disedekahkan separo
(3) Sepertiga dimakan sendiri, sepertiga dihadiahkan dan sepertiga lagi disedekahkan. (Kifayatul Akhyar, juz 2 : 241)
Bagaimana dengan mendistribusikan daging qurban ke daerah lain atau disalurkan kepada masyarakat yang sedang tertimpa bencana?
(فرع) محل التضحية بلد المضحى وفى نقل الاضحية وجهان يخرجان من نقل الزكاة والصحيح هنا الجواز (كفاية الأخيار جز 2 ص : 242)
Tempat penyembelihan qurban ditempat orang berkorban. Dalam hal memindah qurban terdapat dua pendapat ulama yang ditakhrij dari masalah memindah zakat dan menurut pendapat yang shahih dalam hal qurban adalah diperbolehkan.
وقد يستعمل فيمن نزلت به نازلة دهر وان لم يكن فقيرا (تفسير القرطبى جز 12 ص : 49)
Terkadang dipergunakan (makna) dari البائس الفقير pada orang yang tertimpa musibah bencana alam sekalipun ia bukan orang fakir.
Bagaimanakah hukum menjadikan daging hewan kurban sebagai hidangan acara semisal pernikahan?”
Imam Sulaiman bin Amr bin Mashur al-‘Ajili al-Ashari yang populer dengan sebutan “al-Jamal” di dalam kitabnya (Hasyiyah al-Jamal) juga menjelaskan bahwa Aqiqah adalah sebagaimana kurban dalam semua hukum, meliputi jenis (hewan), usia, keselamatan (dari cacat), niat, hal yang lebih utama, mensedekahkan, hasil sunah dengan 1 kambing walaupun bagi anak laki-laki dan hal-hal lain yang akan diterangkan dalam bab Aqiqah. Namun dalam Aqiqah tidak wajib bersedekah dengan daging mentah darinya sebagaimana keterangan yang akan diketehui mendatang.
Imam Sa’id bin Muhammad Baa’alawi Baa’asyin al-Hadrami al-Syafi’i di dalam kitabnya (Busyra al-Karim) juga menjelaskan bahwa dalam kurban sunah wajib mensedekahkan sebagian dagingnya. Beliau juga mengutip pernyataan Syaikh Ali bin Asy-Syibromilsy (عش) yang menyatakan bahwa daging (yang dibagikan) harus mencapai 2564 gram. Maka haram memakan seluruhnya, karena yang dimaksud (dengan kurban) adalah berbagi dan berbelas kasih dengan orang-orang miskin dan tidak cukup dengan hanya menyembelih (dan seterusnya). Dan harus diberikan dalam keadaan mentah, bukan daging yang telah dimasak atau dendeng kepada orang Muslim merdeka atau budak (mukatab atau muba’ad) yang fakir atau miskin walaupun hanya 1 orang. Dan tidak cukup dengan menjadikannya makanan siap saji lalu memanggil orang miskin atau mengirimkannya, karena haknya adalah memiliki bukan mengkonsumsinya.
Dari pemaparan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa hukum menjadikan daging hewan kurban sebagai hidangan sebuah acara oleh wakil adalah diperinci sebagai berikut:
• Jika seluruh daging kurban tersebut memang dibagikan secara matang kepada orang-orang miskin sebagai hidangan dalam sebuah acara, maka hal itu tidak dapat dibenarkan dan tidak sah sebagai kurban.
• Jika kurban tersebut berstatus sunah dan sebagian dagingnya dibagikan kepada orang miskin sedang sebagian yang lain dipergunakan sebagai santapan dalam sebuah acara serta mendapat izin dari orang yang mewakilkan, maka hal itu tidak dilarang dan sah sebagai kurban.
وَهِيَ) أَيْ الْعَقِيقَةُ (كَضَحِيَّةٍ) فِي جَمِيعِ أَحْكَامِهَا مِنْ جِنْسِهَا وَسِنِّهَا وَسَلَامَتِهَا وَنِيَّتِهَا وَالْأَفْضَلِ مِنْهَا وَالْأَكْلِ وَالتَّصَدُّقِ وَحُصُولِ السُّنَّةِ بِشَاةٍ وَلَوْ عَنْ ذَكَرٍ وَغَيْرِهَا مِمَّا يَتَأَتَّى فِي الْعَقِيقَةِ لَكِنْ لَا يَجِبُ التَّصَدُّقُ بِلَحْمٍ مِنْهَا نِيئًا كَمَا يُعْلَمُ مِمَّا يَأْتِي فَتَعْبِيرِي بِذَلِكَ أَعَمُّ مِنْ قَوْلِهِ وَسِنُّهَا وَسَلَامَتُهَا وَالْأَكْلُ وَالتَّصَدُّقُ كَالْأُضْحِيَّةِ.. حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب (5/ 264)
(ويجب) في أضحية التطوّع (التصدق بشيء من لحمها) يقع عليه الاسم. قال (ع ش): (ولا بد من كون له وقع كرطل) فيحرم أكل جميعه؛ إذ المقصود إرفاق المساكين، ولا يحصل بمجرد الذبح، ……….الى ان قال. ويجب أن يعطيه (نيئاً) طرياً لا مطبوخاً ولا قديداً لمسلم حر أو مبعض في نوبته، أو مكاتب -والمعطي غير سيده- فقير أو مسكين ولو واحداً، ولا يكفي جعله طعاماً ودعاء المسكين أو إرساله إليه؛ لأن حقه في تملكه لا في أكله، ولا مما لا يسمى لحماً كجلد وكبد. شرح المقدمة الحضرمية المسمى بشرى الكريم بشرح مسائل التعليم (ص: 700)
Wallahu a’lamu bisshowab..