السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB SYARAT-SYARAT SHOLAT
HADITS KE 171 :
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ( اَلْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلَّا اَلْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَلَهُ عِلَّةٌ
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Bumi itu seluruhnya masjid kecuali kuburan dan kamar mandi. Riwayat Tirmidzi tetapi ada cacatnya.
HADITS KE 172 :
وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ – رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-]قَالَ] : ( نَهَى اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُصَلَّى فِي سَبْعِ مَوَاطِنَ : اَلْمَزْبَلَةِ وَالْمَجْزَرَةِ وَالْمَقْبَرَةِ وَقَارِعَةِ اَلطَّرِيقِ وَالْحَمَّامِ وَمَعَاطِنِ اَلْإِبِلِ وَفَوْقَ ظَهْرِ بَيْتِ اَللَّهِ ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَضَعَّفَهُ
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam melarang untuk sholat di tujuh tempat: tempat sampah tempat penyembelihan hewan pekuburan tengah jalan kamar mandi/WC kandang unta dan di atas Ka’bah. Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dinilai lemah olehnya.
HADITS KE 173 :
وَعَنْ أَبِي مَرْثَدٍ اَلْغَنَوِيِّ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتَ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : ( لَا تُصَلُّوا إِلَى اَلْقُبُورِ وَلَا تَجْلِسُوا عَلَيْهَا ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Abu Murtsad Al-Ghonawy berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Janganlah engkau sholat menghadap kuburan dan jangan pula engkau duduk di atasnya. Riwayat Muslim.
MAKNA HADITS :
Solat merupakan kewajipan yang telah difardukan oleh Allah (s.w.t) atas hamba-Nya yang beriman dan mensyaratkan tempat untuk menunaikan solat mestilah suci. Oleh sebab itu, orang yang hendak solat wajib memilih tempat yang suci dan bukannya tempat umum seperti di tengah jalan, bukan pula tempat najis seperti kuburan, tempat penyembelihan, dan tempat pembuangan sampah, bukan pula tempat yang pada umumnya tidak bebas dari najis, seperti kamar mandi, bukan pula tempat yang menjadi tempat bersemayamnya syaitan-syaitan seperti tempat peternakan unta, dan bukan pula di atas Baitullah, kerana ketiadaan kiblat untuk menghadap ke arahnya jika dia solat di atasnya.
FIQH HADITS :
Bumi secara keseluruhannya adalah sah untuk dijadikan sebagai tempat solat kecuali tempat-tempat berikut:
1. Kuburan. Imam Ahmad dan murid-muridnya berpendapat haram mengerjakan solat di perkuburan dan solatnya tidak sah berlandaskan kepada larangan yang terdapat di dalam hadis ini yang bersifat umum ini. Imam Abu Hanifah berpendapat makruh mengerjakan solat di kuburan. Beliau tidak membedakan antara kuburan yang telah dibongkar lagi dan kuburan yang selain itu. Mazhab Maliki berpendapat bahwa mengerjakan solat di kuburan diperbolehkan dan tidak dimakruhkan selagi tidak diketahui bahwa ia adalah najis. Imam al-Syafi’i membedakan antara kuburan yang telah digali lagi dan perkuburan yang selain itu. Dalam kaitan ini, beliau berkata: “Jika kuburan itu telah dibongkar hingga tanahnya bercampur dengan daging dan nanah mayat serta semua kotoran yang keluar darinya, maka tidak boleh mengerjakan solat di kuburan itu kerana adanya najis. Tetapi jika seseorang mengerjakan solat di tempat yang suci di kawasan kuburan itu, maka solatnya tetap sah. Jika kuburan itu tidak dibongkar, maka diperbolehkan solat di kawasan sekitarnya, tetapi itu makruh. Jika dia ragu baik kuburan itu telah dibongkar ataupun tidak, maka ada dua pendapat dalam masalah ini.”
2. Tempat mandi air hangat. Imam al-Syafi’i dan Imam Abu Hanifah berpendapat sah solat di tempat mandi air hangat selagi tempat tersebut selamat dari barang najis, namun hukumnya makruh. Jika tidak selamat dari najis, maka solatnya tidak sah. Inilah tafsiran hadis di atas menurut Imam al-Syafi’i dan Imam Abu Hanifah. Imam Malik mengatakan boleh mengerjakan solat di tempat mandi air hangat dan tidak dimakruhkan. Sedangkan Imam Ahmad mengatakan tidak sah, kerana merujuk kepada larangan yang bersifat umum di dalam hadis ini.
3. Tempat penyembelihan dan tempat pembuangan sampah, sebab kedua tempat tersebut adalah mutanajjis.
4. Jalan umum. Sebab dilarang mengerjakan solat di jalan umum karena orang lain turut mempunyai hak untuk lewat di kawasan itu di samping solat yang dikerjakannya tidak terganggu oleh orang yang lalu lalang di sekitarnya.
5. Tempat istirahat. dilarang mengerjakan solat di tempat istirahat ternakan unta kerana tempat itu merupakan tempat syaitan dan dikawatirkan unta-unta akan lari hingga mengakibatkan rusaknya solat orang yang bersangkutan.
6. Mengerjakan solat di atas Baitullah dilarang karena tidak ada lagi arah kemana dia mesti menghadap yang dalam hal ini adalah menghadap ke arah kiblat.
7. Dilarang duduk di atas kuburan. Larangan ini bermaksud makruh. Adapun duduk di atas atau di tepi kuburan dengan tujuan membuang air kecil atau air besar, maka hukumnya haram.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..