DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

D017. SEPUTAR ILMU KASYAF

ILMU KASYAF

Jin khodam adalah memberikan jasa, dan perlindungan. Jin khodam akan bekerja, baik diminta maupun tidak diminta.
Khadam ini memberikan kamuflase penjagaan seolah olah mereka ini jin baik yang menjaga manusia dan memberi perlindungan kepada manusia, padahal semua nya sangatlah semu.
Dan Bashirah adalah penglihatan batin atau mata batin.
Bashirah itu akan memancarkan ilmu yang disebut dengan “Firasat”. Ilmu tersebut akan terpancar di hati mukmin yang bersih dan jernih karena banyak berdzikir atau banyak berfikir. Ilmu itu disebut “Kasyaf” Dan juga terkadang disebut “Mukasyafah”, Pelakunya disebut “Mukasyaf” (orang yang hatinya dapat melihat hal yang ghaib).

Diskripsi Masalah :
Seperti yang kita ketahui, di zaman sekarang ini banyak alim ulama yang bisa membantu orang lain dengan berbagai macam cara, tidak menutup kemungkinan bersampul syari’at Islam. Tetapi kita tidak mengetahui dengan jelas hal itu bersanad pada khodam atau murni kasyaf?
Dan jin itu terbagi 2 Yaitu jin muslim dan jin kafir.

Pertanyaan :
Bagaimana cara membedakan ilmu yang menggunakan khodam ataupun kasyaf? Bagaimana ciri orang yang membantu melalui khodam/ kasyaf? Apakah di haramkan ketika seseorang yang bersanad pada ilmu kasyaf meminta bantuan pada jin muslim?
Apakah benar jin muslim bisa membantu dalam hal kebaikan secara ghoib?

JAWABAN :

Ilmu kasyaf adalah masuk dalam kategori ladunni dimana ilmu ladunni hanya diberikan oleh Allah kepada hambanya (wali/kekasihnya) yang dikehendakinya seperti al-khidir.

Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu ladunni adalah ilmu ghaib yang langsung dari Allah, yang tentunya sangatlah berbeda dengan ilmu kasab (ilmu-ilmu syariat). Sebagaimana ibarah berikut:

Referensi :

قصص موس والخضر ص ٨٣
وأن المراد بعلمه اللدني هو علم الغيبي

والمراد بالعلم اللدني :علم الباطن إلهاما.

Yang dimaksud dengan ilmunya Khidir ladunniy adalah ilmu ghaib atau bathin secara ilham.

إعلم كل علم يعلمه الله تعالى عباه ويمكن للعباد أن يتعلموا ذلك من غير الله تعالى فإنع ليس من جملة العلم ،لأنه يمكن أن يتعلم من لدن غيره. يدل عليه قوله تعالي (وعلمناه صنعة لبوس) الأنبياء:٨٠ ، فلا يقال :إنه العلم اللدني لأنه يحتمل أن يتعلم من غير الله تعالى، فيكون من لدن ذلك الغير.وأيضا إن العلم اللدني مايتعلق بلدن الله تعالى، وهو علم معرفة ذاته وصفاته تعالي (روح تلبيان الجزء الثاني ص ٤٩٩)

Ketahuilah bahwa setiap imu yang Allah ajarkan kepada hambanya bisa terjadi (mungkin) dipelajari ilmu itu dari selain Allah.

Sebagaimana dalil firman Allah kepada Nabi Daud وعلمناه صنعة لبوس
Ilmu yang diajarkan Allah kepada Nabi Daud ini bukan ilmu ladunniy, karena ilmu itu bisa dipelajari kepada selain Allah . Sedangkan ilmu ladunni adalah ilmu yang langsung dari Allah.

Dengan demikian untuk mengetahui cara membedakan ilmu yang mengunakan khaddam jin dan ilmu kasyaf adalah sulit terkeculi orang yang sudah sampai kepada maqom wali atau maqom makrifah sebagaimana sebagian ulama sufi memberi batasan tingkatan ilmu. sebagaimana berikut.

Referensi :

البضاعة الغالية في أقوال الرجال الصوفية منقولة من شرح الحكم وفتوح الألهية ص ٤

فعلم اليقين لأهل الدليل
وعين اليقين لأهل الكشف والعيان وحق اليقين لأهل الشهود والعيان

“Ilmul-Yaqiin kepunyaannya orang ahli dalil. Ainul-Yaqiin adalah kepunyaanya orang ahli kasyaf yang dihijab hatinya menjadi terbuka. Sedangkan Haqqulyaqiin adalah adalah orang yang sudah sampai kepada maqam mausyahadah:

أو تقول ،شعاء البصيرة لأهل الفناء في الأعمال وعين البصيرة لأهل الفناء في الذات وحق البصيرة لأهل الفناء في الفناء.

Bagi orang yang sudah sampai pada maqomnya boleh menggunakan khoddam jin
Sebagaimana ibarah berikut.

Referensi :

تنوير القلوب : 

وبعد الفناء في الله كن كيفما شاء* فعلمك لاجهل وفعلك لاوزر

Dan setelah seseorang sampai pada maqom fana’ fillah maka jadilah sebagaimana ia kehendaki, maka ilmumu tidaklah bodoh dan perkerjaanmu tiada berdosa.

Demikian yang dapat kami jelaskan bagi penanya.

والله تعالى أعلم بالصواب

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#TERKINI

#WARTA

#HUKUM