السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI
BAB HAID
HADITS KE 122 :
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُنِي فَأَتَّزِرُ فَيُبَاشِرُنِي وَأَنَا حَائِضٌ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah menyuruh kepadaku mengenakan kain dan aku laksanakan lalu beliau menyentuhkan badannya kepadaku padahal aku sedang haid. Muttafaq Alaihi.
MAKNA HADITS :
Rasulullah (s.a.w) membolehkan kita bersenang-senang dengan isteri yang sedang berhaid, meskipun ia memiliki ketentuan terhad. Di sini baginda menyuruh isterinya memakai kain yang menutupi anggota tubuhnya antara pusar dengan lutut, sebab kawatir akan terlanjur melakukan persetubuhan yang diharamkan.
FIQH HADITS :
1. Seorang suami diperbolehkan bersenang-senang dengan isterinya yang sedang haid dengan berbagai cara sekalipun kecuali bersetubuh, tetapi dengan syarat istrinya memakai kain yang menutupi anggota tubuh antara pusat dan lutut hingga ke pahanya. Hal ini untuk menjaga agar tidak sampai terlanjur melakukan persetubuhan yang tidak dibolehkan.
2. Diperbolehkan bersentuhan kulit pada bagian anggota tubuh di atas pusar dan di bawah lutut secara mutlak, baik memakai penghalang ataupun tidak.
3. Tubuh wanita yang haid tetap dianggap bersih.
Wallahu a’lam bisshowab..
Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.
Semoga bermanfaat. Aamiin..