PERTANYAAN :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Deskripsi masalah:
Ada dua orang berkasab di laut berbulan-bulan paling lama berkisar dua bulan yg disebut dengan mencari ikan (marawi) memasak makanan diperahu. Suatu ketika ia mau pulang kekampungnya diakhir bulan puasa ternyata tiba-tiba mesin perahu konslet/ mati sehingga ia tidak dapat mengeluarkan zakat fitrah.
Pertanyaannya :
1. Dosakah ia meninggalkan zakat fitrah dalam situasi tidak memungkinkan (kerena berada ditengah lautan)/ diwaktu malam hari raya?
2. Apakah zakat fitrah wajib qodlo’?
Mohon jawabannya..
JAWABAN :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Jawaban Soal pertama :
Tidak berdosa apabila ada udzur, Semisal ia mengeluarkannya di keesokan harinya yaitu hari sudah tenggelamnya matahari tanggal 1 Syawal jika memang ada udzur,
dicontohkan udzur ini dalam kitab seperti hartanya tidak ada di tempat tersebut atau menunggu orang yang berhak menerima zakat, maka hukumnya tidak haram. Sedangkan status dari zakat yang dikeluarkan setelah tenggelamnya matahari di tanggal 1 Syawwal tersebut adalah qodho’.
Mengakhirkan membayar zakat fitrah tanpa ada udzur setelah hari raya idhul fitri hukumnya berdosa menurut Mazdhab: Syafi’iyah, Malikiyah dan Hanabalah.
ibarot :
الموسوعة الفقهية
فمن أداها بعد يوم العيد بدون عذر كان آثما ، وهو مذهب المالكية والشافعية والحنابلة
Mufakat empat Madzhab bahwa kewajiban Zakat Fitrah tetap tidak gugur oleh sebab mengakhirkan atau keluar daripada waktunya, merupakan tanggungan yang harus diberikan kepada mustahiqnya. Zakat adalah seperti hutang yang harus ditunaikan merupakan Hak bagi sang Hamba. adapun mengenai Hak bagi Allah maka tidak boleh diakhirkan waktunya dan tidak bisa ditambal kecuali dengan Istighfar dan Penyesalan.
ibarot :
الموسوعة الفقهية.
واتفق جميع الفقهاء على أنها لا تسقط بخروج وقتها ؛ لأنها وجبت في ذمته لمن هي له ، وهم مستحقوها ، فهي دين لهم لا يسقط إلا بالأداء ؛ لأنها حق للعبد ،
أما حق الله في التأخير عن وقتها فلا يجبر إلا بالاستغفار والندامة
Dan Solusi jika memang tidak memungkinkan untuk kembali ke darat (jika termasuk udzur) untuk membayarknnya pada waktunya maka mari mentaqlid pada imam abu hanifah saja yang mengatakan tidak ada waktu bagi zakat fitrah.. Meski sesudah sholat id gak papa.. Sebab menurut beliau hanya afdhol saja jika dibayarkan di hari id, sebelum ia berangkat ke masjid.
الموسوعة الفقهية
وقت وجوب الأداء :
ذهب جمهور الحنفية إلى أن وقت وجوب أداء زكاة الفطر موسع ، لأن الأمر بأدائها غير مقيد بوقت ، كالزكاة ، فهي تجب في مطلق الوقت وإنما يتعين بتعينه ، ففي أي وقت أدى كان مؤديا لا قاضيا ، غير أن المستحب إخراجها قبل الذهاب إلى المصلى
Intinya:
Waktu penunaian zakat fitrah adalah luas, kapan dia mampu maka disitulah, sebab perintah penunaiannya tidak dibatasi dengan waktu, sama dengan zakat pada umumnya, namun yang Afdhol / Mustahab adalah mengeluarkannya sebelum ia berangkat ke Musholla untuk sholat id..
وأما ما كان وقته مطلقا كالزكاة والكفارات والنذور المطلقة فقد اختلف الفقهاء في وقت وجوب الأداء بناء على اختلافهم في الأمر به، هل هو على الفور أو على التراخي؟ والكلام فيه على مثال ما قيل فيما كان وقته موسعا في أنه يجب تعجيل الأداء في أول أوقات الإمكان، ويأثم بالتأخير بدون عزم على الفعل، أو أنه على التراخي ولا يجب التعجيل ولا يأثم بالتأخير عن أول أوقات الإمكان، لكن الجميع متفقون على أن وجوب الأداء يتضيق في آخر عمره في زمان يتمكن فيه من الأداء قبل موته بغالب ظنه، وأنه إن لم يؤد حتى مات أثم بتركه (1) . هذا بالنسبة للعبادات الواجبة سواء أكانت موقتة أم مطلقة.
Jawaban Soal kedua :
Pada kasus diatas maka orang tersebut
Wajib menqodho setelah hari raya idul fitri apabila pada saat waktu yang ditentuakan tidak bisa.
Waktu pengeluaran zakat Fitrah memang bisa digeser-geser. Kelonggaran ini patut disyukuri. Hanya saja kelonggaran tentu memiliki batas dimana pergeseran tidak bisa ditoleransi. Keterangan ini bisa didapat antara lain di kitab Tausyih ala Ibni Abi Qasim karya Syekh M Nawawi Banten.
ولزكاة الفطرة خمسة أوقات وقت جواز وهو من ابتداء رمضان, ولايجوز إخراجها قبله, ووقت وجوب وهو بإدراك جزء من رمضان وجزء من شوال ووقت ندب وهو من قبل صلاة العيد ووقت كراهة وهو بعدها ووقت حرمة وهو ما بعد يوم العيد وتكون قضاء
Waktu pelaksanaan untuk mengeluarkan zakat fitrah terbagi menjadi lima kelompok :
1. Waktu wajib : Yaitu, ketika mendapati bulan Ramadhan dan menemui sebagian awalnya bulan Syawal. Oleh sebab itu orang yang meninggal setelah maghribnya malam 1 Syawal, wajib dizakati. Sedangkan bayi yang lahir setelah maghribnya malam 1 Syawal tidak wajib dizakati.
2. Waktu jawaz : Yaitu, dimulai dari awalnya bulan Ramadhan sampai memasuki waktu wajib.
3. Waktu Fadhilah : Yaitu, setelah terbit fajar dan sebelum sholat hari raya.
4. Waktu makruh : Yaitu, setelah sholat hari raya sampai menjelang tenggelamnya matahari pada tanggal 1 Syawal kecuali jika ada udzur seperti menunggu kerabat atau ada orang yang lebih membutuhkan, maka hukumnya tidak makruh.
5. Waktu haram : Yaitu, setelah tenggelamnya matahari tanggal 1 Syawal kecuali jika ada udzur, Maka status zakat yang dikeluarkan menjadi qodho’ sebagaimana dijelaskan pada awal awal jawaban diatas.
Wallahu a’lamu bisshowab..