HADITS KE 106 : BOLEH MANDI BERSAMA ISTRI DALAM SATU WADAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

KAJIAN KITAB IBANAH AL-AHKAM KARYA ASSAYYID ALAWI BIN ABBAS AL-MALIKI

BAB TENTANG MANDI DAN JUNUB

HADITS KE 106 :

وَعَنْهَا قَالَتْ: ( كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ مِنَ اَلْجَنَابَةِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِزَادَ اِبْنُ حِبَّانَ: وَتَلْتَقِي أيدينا.

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu pula dia berkata: Aku pernah mandi dari junub bersama Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dengan satu tempat air tangan kami selalu bergantian mengambil air. Muttafaq Alaihi. Ibnu Hibban menambahkan: Dan tangan kami bersentuhan.

MAKNA HADITS :

Hadis ini mengandung pemahaman bahwa seorang wanita boleh mandi dengan suaminya dari satu bejana/wadah ketika keduanya mandi junub bersama. Tangan Nabi (s.a.w) dan tangan ‘Aisyah (r.a) saling bertemu dan saling berbenturan ketika mengambil (mencedok) air dari bejana itu. Dalam keadaan seperti itu tidak ada mudharat bagi keduanya, kerana tangan keduanya tidak mencabut kesucian air yang ada di dalam bejana itu. Bahkan air tetap suci seperti sedia kala, suci lagi menyucikan. Dengan kata lain air tidak menjadi musta’mal.

FIQH HADITS :

Seorang wanita boleh mandi bersama dengan suaminya dalam satu bejana.

Wallahu a’lam bisshowab..

Demikian Kajian Hadits untuk hari ini.

Semoga bermanfaat. Aamiin..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *