M029. HUKUM POHON YANG AKAR ATAU DAHANNYA MENJALAR KE PEKARANGAN ORANG LAIN.

PERTANYAAN :

Assalamualaikum ustadz..

Deskripsi masalah :
Sebagaimana yang kita ketahui bersama banyak para penanam pohon (petani) misalanya si A menanam pohon yang berbuah sepeti mangga, kedongdong, pisang, semangka dan lain sebagainya berada diperbatasan tanah milik orang lain namun batangnya berada ditanah si A. tambah hari tambah bulan bahkan tambah tahun bertambah besar sehingga tangkainya sampai menjalar ketanah milik (si B) orang lain.

Pertanyaannya :
Bagaimana hukumnya si B seandainya mengambil buah pohon si A yang menjalar ke tanah si B tersebut, halalkah buah itu?

JAWABAN :

Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..

BOLEH apabila pemiliknya sudah tidak memperdulikannya lagi atau meyakini bahwa pemilik merelakannya. Jika sebalikanya maka TIDAK BOLEH, seperti halnya pemilik pohon pelit atau pohon buah tersebut dipagari, maka haram mengambilnya.

Referensi :

حاشيتا قليوبي وعميرة الجزء 3 صحـ : 121 مكتبة دار إحياء الكتب العربية

( فَرْعٌ )
يَجُوْزُ الْتِقَاطُ السَّنَابِلِ لِلتَّمَلُّكِ إِنْ أَعْرَضَ مَالِكُهَا عَنْهَا أَوْ عُلِمَ رِضَاهُ وَلَوْ كَانَتْ فِيْ مَالٍ زَكَوِيٍّ وَلاَ زَكَاةَ عَلَى الْمَالِكِ فِيْهَا ِلأَنَّهَا لَمَّا كَانَتْ فِيْ مَحِلِّ اْلإِعْرَاضِ مِنَ الْمَالِكِ جُعِلَتْ كَذَلِكَ مِنَ الْمُسْتَحِقِّينَ تَبَعًا

تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء 9 صحـ : 337 مكتبة دار إحياء التراث العربي
وَيَحْرُمُ أَخْذُ ثَمَرٍ مُتَسَاقِطٍ إنْ حُوِّطَ عَلَيْهِ وَسَقَطَ دَاخِلَ الْجِدَارِ وَكَذَا إِنْ لَمْ يُحَوَّطْ عَلَيْهِ أَوْ سَقَطَ خَارِجَهُ لَكِنْ لَمْ تُعْتَدِ الْمُسَامَحَةُ بِأَخْذِهِ وَفِي الْمَجْمُوْعِ مَا سَقَطَ خَارِجَ الْجِدَارِ إنْ لَمْ تُعْتَدْ إِبَاحَتُهُ حَرُمَ
وَإِنِ اعْتِيدَتْ حَلَّ عَمَلاً بِالْعَادَةِ الْمُسْتَمِرَّةِ الْمُغَلَّبَةِ عَلَى الظَّنِّ إِبَاحَتُهُمْ لَهُ كَمَا تَحِلُّ هَدِيَّةٌ أَوْ أَوْصَلَهَا مُمَيِّزٌ اهـ

والحاصل..
Harus ada ظن bahwa pemiliknya rela, tidak cukup kalau sebatas شك.

Syak (شك) adalah ragu, 50% kebawah antara iya dan tidak, sedangkan Dzan (ظن) adalah Praduga kuat 70% keatas, diatasnya lagi Yakin (يقين)

Apabila ada pohon yang akar, ranting atau batangnya menjalar ke pekarangan milik tetangga, maka akar dan batangnya tetep kepunyaan pemilik pohon, dan apabila dirasa mengganggu maka tetangga harus lapor, dan atas laporan ini pemilik pohon wajib memotongnya, jika pemilik tidak mau maka pemilik pekarangan diperbolehkan memotongnya.

Ini ibarat hukum asal mengenai hal tersebut sebelum ada kebijakan dari pemerintah daerah.

بغية المسترشدين ١٤٢
و لو انتشرت اغصان شجرة او عروقها الى هواء ملك الجار اجبر صاحبها على تحويلها فان لم يفعل فللجار تحويلها ثم قطعها ولو بلا اذن حاكم كما فى التحفة وإن كانت قديمة.

Apabila ada pohon yg akar dan batangnya menjalai kepekarangan tetangga maka akar dan batangnya tetap kepunyaan pemilik pohon. Dan bila dirasa mengganggu maka tetangga harus lapor, dan atas laporan ini pemilik pohon wajib memotongnya, jika pemilik tidak mau maka pemilik pekarangan diperbolehkan memotongnya.
و لو انتشرت اغصان شجرة او عروقها الى هواء ملك الجار اجبر صاحبها على تحويلها فان لم يفعل فللجار تحويلها ثم قطعها ولو بلا اذنح حاكم كما فى التحفة و ان كانت قديمة بل لو كانت لهما مع الارض …………….الى ان قال : و ان منعت الضوء عن الجار
بغية المسترشدين ١٤٢
Kalo dalam hukum negara demikian : Orang-orang yang hidup bertetangga tentulah mempunyai hak dan kewajiban masing-masing satu sama lain. Termasuk menyangkut dahan atau pohon yang mentiung / menjorok di pekarangan orang lain. Hal ini diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yaitu tentang hak dan kewajiban antara pemilik-pemilik pekarangan yang satu sama lain bertetanggaan.
Pasal 666 (2) KUHPerdata : Barangsiapa mengalami bahwa dahan-dahan pohon tetangganya mentiung di atas pekarangannya, berhak menuntut supaya dahan- dahan itu dipotongnya.
Pasal 666 (3) KUHPerdata : Apabila akar-akar pohon tetangganya tumbuh dalam tanah pekarangannya, maka berhaklah ia memotongnya sendiri; dahan-dahan pun bolehlah ia memotongnya sendiri, jika tetangga setelahsatu kali ditegur, menolak memotongnya, dan asal ia sendiri tidak menginjak pekarangan si tetangga.

Ibarot ini sudah jelas bahwa dahan tersebut milk orang yang punya pohon. Jadi buah yang masih ada di dahan juga nasih milik nya yang punya pohon.

و لو انتشرت اغصان شجرة او عروقها الى هواء ملك الجار اجبر صاحبها على تحويلها فان لم يفعل فللجار تحويلها ثم قطعها ولو بلاذن حاكما

حاشية البجيرمى على المنهج ج : 3 ص : 8وحاصل المعتمد فى الدكة والشجرة وحفر البئر أن الدكة يمنع منها ولو بفناء داره او دعامة لجداره سواء فى المسجد اوالطريق وان اتسع وانتفى الضرر وأذن الإمام وكانت لعموم المسلمين وان الشجرة فى الطريق كذلك. اه

Wallahu a’lamu bisshowab..

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *