PERTANYAAN :
Assalamualaikum Ustadz..
Deskripsi masalah :
Kalau ada orang meninggal dunia pada masa hidupnya ia menjadi pemula dan pinpinan perampokan ataupun perjudian sedang anak buahnya tidak berhenti/jera melakukan hal tersebut.
Pertanyaannya ;
Apakah pinpinan perammpok yang mininggal masih berdosa dan menambah siksaan dengan sebab perbuatan anak buahnya yg tidak jera? mohon penjelasan..
JAWABAN :
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..
Dia tetap akan mendapatkan siksa disebabkan dosa orang yang melanjutkan pekerjaan jelek selama di dunia.
Dalil Hadists :
1. Dari Jarir bin Abdillahradhiallahu ’anhu berkata: ”Datang serombongan orang dari dusun menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam maka Beliau melihat kondisi mereka yang memperihatinkan, ditimpa kemiskinan. Maka Beliau menganjurkan agar manusia bersedekah, namun mereka terlihat tidak menanggapi Beliau sehingga terlihat (kegelisahan) pada wajah Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, hingga datanglah seorang lelaki dari golongan Ansar membawa satu kantong uang perak, yang kemudian di ikuti yang lainnya sehingga terlihat kegembiraan di wajah Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, setelah itu barulah beliau shallallahu ’alaihi wasallam bersabda :”
مَنْ سَنَّ فِي الإسلام سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِها بعْدَهُ كُتِب لَه مثْلُ أَجْر من عَمِلَ بِهَا وَلا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، ومَنْ سَنَّ فِي الإسلام سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وزر من عَمِلَ بِهَا ولا يَنْقُصُ من أَوْزَارهِمْ شَيْءٌ
“Barang siapa yang membuat jalan kebaikan dalam Islam, kemudian amalan tersebut tetap diamalkan setelahnya, maka akan dituliskan baginya ganjaran pahala orang-orang yang mengamalkannya tanpa harus mengurangi pahala mereka. dan Barang siapa yang membuat jalan kejelekan dalam Islam, kemudian kejelekan tersebut tetap dilakukan setelahnya, maka akan dituliskan baginya ganjaran dosa orang-orang yang melakukannya tanpa harus mengurangi dosa-dosa mereka. HR Muslim
2. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun
3. Sabda Rasulullah :
مَا منْ نَفْسٍ تُقْتَلٌُ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الْأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا وَذَلِكَ لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ
Tidak ada satu jiwapun terbunuh secara zhalim, kecuali anak adam pertama (yaitu yang membunuh saudaranya, Red) mendapatkan bagian dari darahnya (dosa pembunuhan), itu karena ia adalah orang pertama yang mencontohkan pembunuhan.
Dalil kitab :
Orang yang meninggal dunia yang mana dimasa hidupnya memulai berbuat keburukan/makshiyat dan diikuti oleh orang-orang yang sesudahnya maka dia didalam kuburnya akan disiksa sebab perbuatannya yang diikuti oleh orang-orang yang setelahnya (orang yang masih hidup).
Referensi :
تنوير القلوب ص ٤١٥
ثم اعلم أن سائر أهل القبور حياء حياة برزحية يعلمون بها،ويعقلون بها ويسمعون ويرون ويعرفون من زارهم ومن سلم عليهم ويردون عليه السلام ويتزاورون بينهم ويتأذون بما يبلغهم عن الأحياء ويتصرفون وتصدر منهم أمور عظيمة بقدرة الله ويتنعمون أو يعذبون وأن أعمال الأحياء تعرض عليهم فما رأوه من خير حمدوا الله تعالى ، واستبشروا ودعوا لفاعله بالزيادة والثبات وإن رأو شرا دعوا الله لهم وقالوا : اللهم راجع بهم الى الطاعة واهدهم كما هديتنا.
“Kemudian ketahuilah bahwa semua orang yang meninggal dunia mereka didalam kuburnya hidup dalam kehidupan Barzakhiyyah dan mereka mengetahuinya dan mereka berakal, mendengar, dan mereka melihat, mengenal pada orang yang mengunjunginya dan orang yang mengucapkan salam padanya dan mereka menjawab salamnya orang yang berkunjung, dan mereka saling berkunjung didalam kuburnya dan mereka merasa sakit dengan apa yang disampaikan oleh orang yang masih hidup pada mereka dan bertindak dan timbul pada mereka perkara yang agung dengan kekuasaan Allah swt. dan mereka bernikmat-nikmatan dan mereka disiksa dan sesungguhnya amal-amal yang hidup didatangkan pada mereka. Terhadap sesuatu yang mereka lihat baik, maka mereka memuji kepada Allah. dan mereka merasa gembira dan berdo’a bagi orang yang berbuat baik dengan di’a tambahan dan ketetapan dan jika melihat keburukan maka mereka (ahli kubur) berdo’a untuk yang hidup : “Ya Allah kembalikanlah mereka untuk bethaat dan berikanlah hidayah kepada mereka sebagaimana engkau telah memberikan hidayah kepada kami”.
– Tanwirul qulub :
وأما تأذى الميت بما يبلغه من الأحياء فقد قال صلى الله عليه وسلم : “إن الميت يؤذيه فى قبره ما يؤذيه في بيته .رواه الديلمى. وأما عرض أعمال الأحياء على الموتى فقد قال صلى الله عليه وسلم تعرض أعمالكم على الموتى فإ ن رأوا حسنتا إستبشروا وإن رأوا سوأ قالوا اللهم راجع بهم رواه إبن المبارك.
تنوير القلوب ٤١٧-٤٢٧
Wallahu a’lamu bisshowab..