DEWAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN ALUMNI BATA-BATA

DPP IKABA

DEWAN PIMPINAN PUSAT IKATAN ALUMNI BATA-BATA

Kategori
Bahtsul Masail Munakahat

N016. MEWAKILKAN AKAD IJAB QABUL NIKAH DAN SHIGHATNYA

PERTANYAAN :

Assalamualaikum Ustadz..

Bagaimana hukum mewakilkan akad nikah? Dan bagaimana lafadz aqdunnikah kalo calon suaminya di wakilkan pada orang lain dan bagaimana jawabannya (dgn bahasa arab)?

JAWABAN :

Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..

يازيد أنكحت وزوجت بنتي فاطمة عليا موكلك بمهر أدوات الصلاة حالا…
قبلت نكاحها وتزويجها لعليّ موكلي بمهر المذكور.

Hukumnya calon mempelai laki-laki (yaitu Ali) itu boleh mewakilkan qobul/penerimaan akad nikah (mewakilkan) kepada wakilnya (yang bernama Zaid)

(الفقه علی المذاهب الاءربعۃ,جز ٣,صحيفۃ ١٢٦)
ومنها: النكلح فاءن الوكيل لا بد ان يقول:قبلت الزواج موكلي,او زوجت فلانۃ موكلتي,فاءذا قال:قبلت الزواج ولم يصفه,او قال:قبلت الزواج لنفسي فاءنه ينعقد له لا لموكله.

Hukumnya mewakilkan akad nikah ( qobul) adalah berhukum boleh dan sah jika memenuhi persyaratan, sebgaimana syarat wakalah harus terpenuhi, jika tidak terpenuhi maka akad ini tidak sah, meskipun syarat dan rukun nikah telah terpenuhi, adapun syarat dan rukun wakalah adalah sebagai berikut :

1. Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan)

a. Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan.

b. Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni

dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima sedekah dan sebagainya.

2. Syarat-syarat wakil (yang mewakili)

a. Cakap hukum,

b. Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya,

c. Wakil adalah orang yang diberi amanat.

3. Hal-hal yang diwakilkan

a. Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili,

b. Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam,

c. Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam.Manfaat barang atau jasa harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak.

akad nikah ini sepertihalnya akad jual beli, akad sewa menyewa,akad perceraian ataupun yang lainnya, setiap akad yang boleh dilakukan oleh orangnya sendiri, berarti boleh pula mewakilkan akad ini, sebagaimana diperbolehkannya wali nikah mewakilkan ijab kepada wakilnya, sebagaimana hadits yang di riwayatkan oleh imam bukhori dan muslim:”

Adapun proses penerimaan qobul adalah tidak sama dengan cara penerimaan qobul seperti ketika seorang mempelai pria hadir dalam majilis tersebut, seperti contoh: habib adalah seorang mempelai pria yang tidak bisa hadir dalam majlis untuk mengucapakan qobul nikah, kemudian habib mewakilkan qobul nikah kepada temannya bernama afif, shighot yang diucapakan habib kepada wakilnya ( afif) adalah “ ” ( aku mewakilkan ini kepadamu), kemudian ketika wali mengucapakan ijab nikah kepada wakil ( afif ) wali mengucapakn “ ” ( aku menikahkan anakku untuk fulan bin fulan) kemudian wakil ( afif ) tersebut menjawab ( qobul nikah) dengan mengatkan “ ……………………………………………………… …… ” ( aku menerima nikahnya untuk si fulan), jika wakil ( afif) qobul dengan hanya mengucapkan aku menerima nikanhya saja atau tanpa mengucapakan lafadz “ ” maka nikah tersebut bukan untuk si muwakkal ( habib) akan tetapi untuk dirinya sendiri ( afif).

SIGHAT TAUKIL :

Apabila ‘akad nikah itu dilaksanakan oleh wali (tidak diwakilkan), maka shigotnya sebagai berikut:

ولي : أنكحتك وزوجتك (ليلى) موليتي بمهر ألف روبيه حالا

الزوج : قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور حالا

Terjemahnya:
Wali :
“Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu dengan (Laila), perempuan yang menjadi kuasaku, dengan mahar seribu rupiah dibayar kontan.

Suami :
“Saya terima pernikahan dan perkawinan ini untuk saya, dengan mahar yang telah disebutkan secara kontan.

Apabila ‘akad nikah itu diwakilkan atau diserahkan pada orang lain, maka harus ada shighot taukil (ungkapan pasrah wakil) dari sang wali seperti dibawah ini :

وكلتك في تزويج (ليلى) بنتي عن (زيد) بمهر ألف روبية حالا

Terjemahnya:
“Aku wakilkan kepadamu untuk menikahkan (Laila), anak perempuanku dengan Zaid sebagai calon suami, dengan mahar seribu rupiah kontan.”

Kemudian wakil wali menerimanya dg mengucapkan:

قبلت توكيلك في تزويجها عن (زيد) بالمهر المذكور حالا

Terjemahnya :
“Saya terima perwakilanmu untuk menikahkan anak perempuanmu dengan (Zaid)sebagai calon suami, dengan mahar yang telah disebutkan.”
Setelah itu sang wakil dapat menikahkan calon pengantin seperti dalam dialog berikut ini:

وكيل ولي : أنكحتك وزوجتك (ليلى) بنت أحمد موكلي بمهر ألف روبية حالا.الزوج : قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور حالا.

Terjemahnya :
Wakil wali :
“Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu dengan (Laila), anak perempuan Ahmad sebagai orang yang mewakilkan kepadaku, dengan mahar seribu rupiah kontan.”

Suami :
“Saya terima pernikahan dan perkawinan ini untuk saya, dengan mahar yang telah disebutkan.”

Apabila mempelai pria ( Zaid ) mewakilkan dalam qobulnya, maka bentuk ijabnya seperti berikut :

أنكحتك وزوجتك عن(زيد) ليلى بنت أحمد بمهر ألف روبية حالا.

Terjemahnya :
“Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu sebagai orang yang mewakili (Zaid) dengan (Laila) anak perempuan (Ahmad), dengan mahar seribu rupiah kontan.”

Sedangkan untuk ijab yang tidak diwakilkan adalah :

أنكحتك وزوجتك عن زيد ليلى موليتي بمهر ألف روبية حالا

Terjemahnya :
“Saya nikahkan dan saya kawinkan kamu sebagai orang yang mewakili Zaid dengan Laila anak perempuan yang menjadi kuasaku, dengan mahar seribu rupiah kontan.”

Kemudian qobulnya :

قبلت نكاحها وتزويجها له / لزيد بالمهر المذكور حالا

Terjemahnya:
“Saya terima pernikahan dan perkawinan ini untuk (Zaid), dengan mahar yang telah disebutkan.”

SHIGHAT TAUKIL FERSI LAIN :

:صيغة نكاح اونتؤ ولي
انكحتُك وزوّجتُك بنتي ليلى بمهر مائة الف روبية

:صيغة توكيل ولي
يا…. وكّلتك فى تزويج/إنكاح بنتي ليلى خاطِبَها زيدا بمهر……

:صيغة نكاح اونتؤ وكيل الولي

انكحتُك وزوّجتُك مخطوبتَك ليلى بنت…. موكِّلي بمهر…

:صيغة قبول اونتؤ زوج
قبلتُ نكاحها وتزويجها لنفسي بالمهر المذكور ورضِيْتُ به

:صيغة توكيل قبول نكاح
يا…. وكّلتُك فى قبول نكاحي لمخطوبتي ليلي بنت….

:صيغة مانكاح وكيل القبول
انكحتُ وزوّجت زيدا موكِّلَك ليلى بنت….. بمهر….

 :صيغة قبول وكيل نكاح

قبلت نكاحها وتزويجها لزيد بمهر….

Bisa juga seperti contoh dibawah ini :

(زيد) انكحتك وزوّجتك ليلى بنت…. ١موكِّلي/ ٢بتوكيل وليِّها عليّ/إيّاي،
/٣الذي وكَّلَني ابوها/وليُّها،
/٤وكالةً علَيّ ،

١بمهر مائةِ الف/ ٢على أن تعطِيَها مائةَ الف روبية /٣ على ماتراضَيْتُما من المهر/

Setelah ijab qobul selesai dilakukan, dua orang saksi dapat menanyakan sah atau tidak pada ‘akad tersebut.

Wallahu a’lamu bisshowab..

Oleh ANWARI ACHMAD

Anggota IKABA Larangan, alumni tahun 1992

Satu tanggapan untuk “N016. MEWAKILKAN AKAD IJAB QABUL NIKAH DAN SHIGHATNYA”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *