PERTANYAAN :
Assalamualaikum ustadz..
Bagaimana hukumnya nerima uang dr orang yg meninggalkan sholat?
JAWABAN :
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..
Mungkin ini bisa dijadikan dalil :
(وإياك) أن تكسر قلب مسلم برد صنيعته عليه، وأنت تعلم أن الواصل إليك
(وإياك) أن تكسر قلب مسلم برد صنيعته عليه، وأنت تعلم أن الواصل إليك على يده إنما هو من الله حقيقة وإنما هو واسطة مسخر مقهور وفي الحديث: من أتاه شيء من غير مسألة ولا استشراف نفس فرده فإنما يرده على الله”.
Menolak pemberian :
Jangan kau sakiti hati seorang muslim dengan menolak hasil pemberiannya, karena ketahuilah bahwa segala sesuatu yang ada di tangannya pada hakikatnya dari Allah. Sedangkan ia hanya sebagai perantara.
Sabda Rasulullah saw.:
مَنْ أَتَاهُ شَيْءٌ مِنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ وَلَا اسْتِشْرَافِ نَفْسٍ فَرَدَّهُ فَإِنَّمَا يَرُدُّهُ عَلَى اللَّهِ وَفِي الرَّآدِّ أَفَةٌ عَظِيْمَةٌ.
“Barangsiapa diberi sesuatu tanpa adanya permintaan dan keinginan untuk memperolehnya lalu ia menolaknya, maka ia telah menolak pemberian Allah. Sedangkan bagi penolak terdapat bencana yang besar.” (al-Hadist)
وفي الرد آفة عظيمة وهي أن العامة مجبولون على تعظيم من يرد صلاتهم عليهم، فربما كان الحامل لبعض النساك على الرد التظاهر بالزهد؛ حرصاً منه على حصول المنزلة عندهم، ومن ههنا كان بعض المحققين يأخذ من أيدي الناس ظاهراً ثم يتصدق به سراً.
Kebanyakan orang awam selalu mengagung-agungkan orang-orang yang menolak pemberian, kadang-kadang sebagian ahli ibadah terdorong menolak pemberian dengan dalil zuhud, tetapi di balik itu mereka menginginkan kedudukan di kalangan kaum awam. Oleh karena itu, kaum muhaqqiqin menerima pemberian secara terang-terangan kemudian menyedekahkan kembali secara rahasia.
وقد يجب الرد في مسائل، وقد يندب:
“منها” أن يحمل إليك ما تعلم أو تظن بعلامة أنه حرام، أو تحمل إليك صدقة واجبة على ظن أنك من أهلها وأنت لست كذلك.
“ومنها” أن يكون المسدي إليك ظالماً مصراً على الظلم وتخشى إذا قبلت معروفه أن قلبك يميل إليه أو تداهنه في الدين أو يغلب على ظنك أنك متى قبلت شيئا يصير بحيث لا يقبل منك ما تلقيه إليه من الحق.
Dalam keadaan tertentu engkau wajib menolak pemberian dari seseorang bila engkau mengetahui dan memperkirakan bahwa barang-barang itu merupakan barang haram.
Bila engkau menerima zakat dan pemberi pun menyangka engkau berhak menerimanya, padahal keadaan yang sebenarnya tidak demikian. Bila pemberi senantiasa berlaku zalim dan engkau pun takut jika engkau menerima pemberiannya hatimu akan cenderung mengikuti perbuatannya dan menentang ajaran agama, dan engkau yakin jika suatu saat engkau menerima pemberiannya ia tidak lagi menerima segala perkataanmu yang menuju pada kebenaran.
“ومنها” أن تعلم من حال إنسان أنه يقصد بصلته إضلالك عن سبيل الله بمساعدته على باطل أو ترك حق، ومن هذا القبيل ما يأخذه القاضي والعامل وغيرهما من ولاة الأمور من الخصمين أو أحدهما إذا ترافعا إليهم، وهذا هو الرشا المحرم، وله تتمات مذكورة في مواضعها فعليك بالرد في جميع هذه المسائل المذكورة.
Bila engkau mengetahui adanya pemberian yang bertujuan menyesatkanmu, menolongmu berbuat kebatilan serta meninggalkan segala sesuatu yang hak. Dalam hal ini pemberian barang dari hakim atau pejabat pemerintah hasil sitaan dua orang yang sedang bersengketa pun hukumnya haram, karena barang-barang itu termasuk suap. Oleh sebab itu, hendak lah engkau berhati-hati dan menolak.
رسالة المعاونة.
Wallahu a’lamu bisshowab..
Satu tanggapan untuk “S018. MENERIMA PEMBERIAN ORANG FASIQ”
[…] MENERIMA PEMBERIAN ORANG FASIQ – IKATAN ALUMNI BATA-BATA (IKABA) https://ikaba.net/2018/02/11/s018-menerima-pemberian-orang-fasiq/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8212037635 — dibagikan oleh UC […]