Kegiatan Pendidikan Daerah (Asrama)

Secara umum, kegiatan belajar di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata disamping dilaksanakan di musholla yang ditangani langsung oleh Kabid Pendidikan Dan Pengajaran Dewan Ma’hadiyah, juga dilaksanakan di daerah atau asrama santri dan ditangani langsung oleh kepala daerah dan para pengurusnya, kegiatan tersebut terdiri dari :

Pendidikan tajwid, Tartil dan Halaqoh Tadarus Al-Qur’an    

Pendidikan Al-Qur’an di asrama santri dilaksanakan pada jam 17.45 – 18.15 WIB. Program ini dilaksanakan setelah kegiatan shalat berjamaah di musholla. Kegiatan ini dikelola oleh pimpinan asrama setempat dengan menggunakan tenaga pengajar yang sudah memiliki kapabilitas dalam bidang Al-Qur’an. ini ditujukan bagi santri pemula dan santri yang masih belum mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Pada umumnya, anak didik dari program ini merupakan santri yang masih duduk di jenjang pendidikan MI, MTs dan MA. Mambaul Ulum Bata-Bata.

Program ini dilaksanakan di tiap-tiap asrama secara berjenjang atau klasikal dengan penekanan materi yang sifatnya berbeda-beda. Jenjang atau marhalah tersebut adalah, selain itu pada setiap hari aktif selain dari hari selasa dan jum’at terdapat dua hari dimana pada dua hari tersebut diselenggarakan kegiatan Halaqoh Tadarus Al-Qur’an (HTQ) pada jam 05.00-05.45 WIB, kegiatan praktek baca Al-Qur’an dengan system tutor sebaya, artinya satu sama antar peserta HTQ saling memperhatikan dan menegur bacaan temannya yang dianggap salah.

  • Ula

Marhalah ini merupakan jenjang pendidikan bagi pemula yang belum memiliki dasar dan pengalaman dalam bidang Al-Qur’an. Penekanan dan kompetensi yang ditergetkan dalam jenjang ini adalah dalam bidang kefasihan dan tajwid,

  • Wushtho

Marhalah ini adalah jejang pendidikan bagi santri yang telah memiliki dasar dan pengalaman. Baca Al-Qur’an baik dalam bidang tajwid maupun kelancaran membaca Al-Qur’an. Sehingga, penekanan dan kompetensi yang ditargetkan terlebih pada aspek pengembangan lagu-lagu tartil,

  • Ulya

Penekanannya pada aspek kelancaran dan kefasihan.

Kajian Tindak Lanjut Ilmu Nahwu    

Kajian tindak lanjut merupakan kajian nahwiyah sebagai pendalaman dari meteri ilmu Nahwu yang dilaksanakan secara umum di musholla. dilatarbelakangi oleh keterbatasan waktu pembelajaran di musholla untuk materi ini serta jumlah santri yang sangat banyak, sehingga masing-masing individu santri merasa kurang memahami pembahasan materi tersebut secara mendalam. Sehingga dilaksanakanlah kajian khusus untuk pendalaman materi nahwu ini dengan ditangani oleh kepala derah atau ketua asrama.

Kajian ini dibagi menjadi tiga marhalah, yaitu; Marhalah Ula dengan menggunaan Materi prakom (Futuhul Mannan), Marhalah Wushtho dengan menggunakan Takmilah dan Marhalah ‘Ulya dengan kitab Kawakib Ad-Durriyah sebagai pegangan, waktu pelaksanaan program ini adalah pada jam 19.30-20.15 WIB.

Halaqah Tadarus Kitab (HTK)   

HTK atau Halaqah Tadarus Kitab adalah program yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning. Program ini merupakan program praktik setelah santri mendapatkan pemahaman teori nahwiyah dan shorfiyah. pelaksanaan program ini adalah dengan memberi kesempatan kepada santri untuk praktek membaca kitab sementara yang lain meneliti bacaan tersebut kemudian memberikan koreksi pada bacaan yang dianggap salah secara Nahwiyah dan shorfiyah.

New Picture (9)Waktu pelaksanaan program ini adalah jam 05.00-05.45 WIB. Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu; Marhalah Ula menggunakan kitab Safinatun Najah, Marhalah Wushtha menggunakan kitab Fathul Qorib dan Marhalah ‘Ulya menggunakan kitab Ibanatul Ahkam. Pembagian ini didasarkan pada kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki santri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *